0 Comment

Apa Itu Desain Grafis? Pengertian, Elemen, Prinsip, dan Jenis-Jenis Desain Grafis


Apa itu desain grafis? Banyak yang bilang desain grafis itu "cuma"  desain aja, gambar-gambar aja, ya mungkin kebanyakan orang yang awam tentang seni akan berpikir seperti itu, namun faktnya tidak demikian. Desain grafis itu sangatlah luas, bukan sekedar membuat gambar atau sketsa saja, bahkan untuk menjadi seorang desainer grafis saja, dibutuhkan pengetahuan yang luas mengenai penempatan "Layout", warna, makna dan lain sebagainya.

Dalam dunia desain grafis, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu makna dan tujuan dari desain yang kamu buat, selain itu, ada lagi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu desain yaitu, kontras, hirarki, penempatan,  keseimbangan, simplifikasi. Jika kamu adalah seorang desainer yang andal, maka kemungkinan kamu telah mengimplementasikan beberapa hal tersebut kedalam desain mu.

Nah, sebelum beranjak mari luangkan waktu sejenan untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang Desain Grafis.

Pengertian Desain Grafis

Seperti yang tertulis diatas, desain grafis bukan hanya sekedar, menggambar, sketsa, dan desain, namun meski begitu, namun ini tentang menyusun, memilih tata letak, pewarnaan, makna serta tujuan dan fungsi. Logo, poster, game, tampilan aplikasi dan software, vektor, dan sebagainya, merupakan hal yang mencakup dunia desain grafis, jadi jika ditelaah lagi, desain grafis adalah suatu hal yang dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan menggunakan bentuk-bentuk visual.
Desain grafis adalah seni yang menggunakan unsur visual sebagai alat komunikasi, seperti gambar, foto, huruf, dan sebagainya, yang digunakan sebagai media penyampai informasi kepada yang melihat desain tersebut. Dengan kata lain, desain grafis adalah komunikasi visual, yang menggabungkan hal-hal tersebut, sehingga menjadi suatu susunan informasi.
Setelah mengetahui pengertian dari desain grafis itu sendiri, mari kita lanjutkan, mengenai elemen-elemen dalam desain grafis.

Elemen Desain Grafis

Seperti yang tertulis diatas, desain grafis banyak mengenai penyusunan visual, seperti huruf dan gambar, nah selain bentuk visual seperti huruf dan gambar, ada lagi beberap elemen penting yang harus kita ketahui.

Garis (Line)

Merupakan elemen paling penting. Garis dapat berupa kurva, lurus, tebal, tipis, dan lain sebagainya, garis merupakan elemen yang pasti ada dalam setiap desain grafis.

Bentuk (Shape)

Sebuah bentuk ialah satu titik temu antara ruang dan massa merupakan hal yang terbentuk dari banyak garis. Beberapa bentuk adalah geometri, oval, segitiga, kotak, dan lain sebagainya, ini merupakan salah satu elemen penting yang dapat mempengaruhi visualisasi desain berdasarkan bentuknya.

Warna (Color)

Warna adalah salah satu elemen yang perlu diperhatikan penggunaannya, karena jika salah menggunakan warna, maka kontras antar warna dalam sebuah desain akan terlihat kurang menarik, karena itulah warna harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi perasaan dari penonton yang melihat desain kita. Terdapat tiga jenis warna, yaitum HUE, VALUE, dan SATURATION.

Tipografi (Typography)

Tipografi adalah seni menyusun huruf. Ini adalah salah satu elemen yang dapat mempengaruhi pesan yang terdapat didalam desain, dengan memilih jenis font, ukuran, serta tebal-tipisnya huruf maka dapat membuat desain kita lebih menarik. (Baca lebih lanjut, Pengertian Tipografi)

Ukuran (Size)

Simpelnya, ukuran adalah besar kecilnya suatu elemen yang ada didalam desain. Misalnya ukuran bentuk, garis dan font. Memilih ukuran yang benar dapat membuat kontras antar elemen terlihat semakin menarik.

Spasi (Space)

Spasi adalah ruang kosong yang ada didalam desain, misalnya spasi antara huruf tipografi dengan bentuk yang ada. Dengan membuat spasi antar elemen, maka informasi yang disampaikan akan dapat mudah dimengerti.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Prinsip-prinsip desain adalah, bagaimana seorang desainer  mengatur berbagai komponen tata letak (Layout) pada desain yang akan dibuat dan memastikan elemen-elemen dari keseluruhan desain terhubung satu sama lain. Prinsip-prinsip desain meliputi:

Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan visual dalam desain grafis dilakukan dengan cara simetris (Seimbang) dan asimetris (Acak, tidak seimbang). Dengan menyeimbangkan desain bentuk, garis, dan elemen lainnya dengan baik. Jadi walaupun kedua sisi desain tidak persis sama, namun akan terlihat tetap indah. Keseimbangan penting karena memberikan struktur dan stabilitas desain yang kita buat.

Susunan (Arrangement)

Susunan adalah menjaga agar layout desain tetap teratur dan terlihat rapi. Semua elemen desain harus disejajarkan dengan bagian atas, bawah, tengah, atau samping untuk membuat koneksi visual antar elemen.

Pengulangan (Repetition)

Setelah memilih beberapa elemen yang akan digunakan, ulangilah pola dari elemen tersebut untuk membangun konsistensi dan keseimbangan sehingga terlihat tidak acak atau random. Pengulangan ini dilakukan agar desain yang kita buat terkesan disusun dengan baik (Arrangement) sehingga tidak terdapat elemen yang random atau acak. Hal itu dilakukan agar desain kita lebih terorganisir.

Kontras (Contrast)

Prinsip kontras diimplementasikan untuk menekankan aspek-aspek tertentu dari desain. Menggunakan prinsip kontras memungkinkan kita untuk menekankan perbedaan antara elemen, misalnya kontras warna dengan warna lainnya, contohnya adalah memasangkan warna merah muda dengan biru mudah atau biru tua dengan merah tua.

Jenis-jenis Desain Grafis

Seiring berjalannya waktu, desain grafis mulai beragam, terdiri dari berbagai bidang dan spesialisasi. Berikut adalah beberapa jenis desain grafis yang paling umum:

Desain Perusahaan (Corporate Design)

Desain perusahaan berkaitan dengan identitas visual perusahaan. Setiap elemen visual didesain membentuk identitas dari perusahaan itu sendiri, misalnya Merek (Baca juga, Pengertian Brand dan Logo) dan Logo, dapat dikaitkan dengan desain perusahaan. Jenis desain grafis ini digunakan dalam pemasaran merek untuk mengkomunikasikan nilai-nilai merek (Brand) melalui gambar, bentuk, dan warna. Singkatnya, desain perusahaan mencakup merek dan logo, yang merupakan identitas dari perusahaan itu sendiri.

Desain Pemasaran dan Periklanan (Marketing and advertising design)

Merupakan salah satu jenis desain grafis yang paling dikenal, pemasaran dan periklanan. Ketika seseorang ditanya, apa saja jenis desain grafis, maka hal pertama yang muncul dibenak mereka adalah baliho, poster, brosur, beberapa hal tersebut dapat dikatakan tepat. Karena memang merupakan bagian dari desain pemasaran dan periklanan.

Media Publikasi (Publication Media)

Desain meida publikasi secara tradisional mengacu pada media cetak, seorang desainer media publikasi perlu bekerja sama dengan editor dan penerbit untuk memastikan tata letak, tipografi, dan ilustrasi untuk desain yang dibuat. Contoh media publikasi adalah buku, koran, buletin, majalah, dan buku elektronik (E-Book)

Desain Lingkungan (Environmental Design)

Desain grafis lingkungan adalah desain yang menggunakan elemen visual yang berkaitan dengan lingkungan sekitar tempat desain tersebut. Tujuan dari desain lingkungan adalah untuk meningkatkan pengalaman orang-orang di tempat-tempat tersebut. Arsitektur, rambu-rambu jalan, rambu, dan mural dinding adalah contoh desain lingkungan.

Desain Kemasan (Packaging Design)

Ketika kita membeli sebuah produk, maka jika kita lirik kemasan produk tersebut, maka akan telihat bentuk kemasan atau elemen visual seperti label, stiker, atau pembungkus yang digunakan untuk menyiapkan produk itu sendiri, elemen-elemen ini dibuat oleh desainer kemasan. Sangat penting bagi desainer kemasan untuk mengetahui tren terkini di pasar agar dapat memastikan pemasaran produk yang didesain akan sukses.

Desain Grafis Bergerak (Motion Graphic Design)

Desain grafis bergerak adalah bagian dari desain grafis dan persis seperti sebutannya, yaitu grafik yang bergerak. Mencakup animasi, video game, aplikasi, GIF, fitur situs web, dan lain sebagainya. Jenis ini biasa kita sebut sebagai Animator

Desain Website (Web Design)

Meskipun desain website tidak dapat dikatakan jenis desain grafis, namun terdapat bagian-bagian website yang menggunakan elemen desain grafis, sehingga layak disebutkan sebut jenis desain. Mengapa? Karena desainer website harus mempertimbangkan dan menggabungkan berbagai elemen desain - seperti tata letak, gambar, dan tipografi, untuk membuat desain web front-end yang menyenangkan dan enak dipandang.

Bagaimana? tertarik menjadi seorang desainer grafis? mungkin menjadi seorang animator? 
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar Blogger

Kritik dan Saran dibutuhkan.

 
Top